Jumat, 25 Desember 2009

IZIN MENYELENGGARAKAN PAUD

Plt.KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK
TELAH MEMBERIKAN IZIN MENYELENGGARAKAN PUAD
AL-KHAIRATUL ISLAM
YANG BERALAMAT :
JL.H.MAHALI RT01/04 PONDOKCINA
DENGAN NO.IZIN 421.1/ 1677/ DISDIK/2009
TGL.14 DESEMBER 2009

VISI DAN MISI PAUD AL-KHAIRATUL ISLAM

VISI DAN MISI
PAUD AL-KHAIRATUL ISLAM

VISI : TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG SEHAT, CERDAS,DAN CERIA

MISI : 1.Memasyarakatkan kondisi budaya lingkungan sehat,cerdas,dan ceria
           2.Membina keunggulan sumber daya manusia kependidikan
           3.Merealisasikan kertersediaan sarana prasarana
           4. Menjalankan manejemen profesional

AKSI : 1. Program sosialisasi balita sehat,cerdas, dan ceria
            2. Menyelenggarakan usaha peningkatan SDM tenaga pendidik
            3.Mengusahakan sarana dan prasarana pendidikan
            4. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan manejemen profesional
            5. Mengaplikasi ajaran agama dan budaya

Kamis, 05 November 2009

PENGAJIAN BULANA NU RANTING PONDOKCINA

DIBERITAHUKAN KEPADA SELURUH ANGGOTA NAHDLATUL ULAMA
RANTING PONDOKCINA BAHWA PENGAJIAN BULANAN AKAN
DIADAKAN PADA :
HARI : MINGGU MALAM SENIN
TGL : 8 NOPEMBER 2009
JAM : 19.30 WIB SAMPAI SELESAI
TEMPAT : MASJID AL-HIDAYAH
                  JL.H.AMAT TOHIR GG.KAPUK PONDOKCINA DEPOK
PENCERAMAH : BAPAK H.ZAILANI

DEMIKIANLAH PEMBERITAHUAN INI AGAR MAKLUM

TERIMA KASIH

KULIAH SUBUH GABUNGAN SEKOTA DEPOK

KULIAH SUBUH GABUNGAN MASJID DAN MUSHOLLA SEKOTA DEPOK AKAN DIADAKAN PADA :
HARI :SABTU
TANGGAL :7-11-2009
JAM : 3.30 WIB SAMPAI SELESAI
TEMPAT : MASJID AL-KHAIRATUL ISLAM
JL.H.MAHALI RT.01/04 PONDOKCINA KECAMATAN BEJI KOTA DEPOK
KEPADA PARA JAMAAH AGAR MENJADI TAU HENDAKNYA

Minggu, 01 November 2009

UCAPAN SELAMAT

PENGURUS DAN ANGGOTA NAUHDALATUL ULAMA RANTING PONDOKCINA MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS TERPILIHNYA BAPAK MUNIR H.MUKRI SEBAGAI KETUA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( LPM ) PONDOKCINA KECAMATAN BEJI KOTA DEPOK MASA BAKTI 2009-2011

Jumat, 30 Oktober 2009

ketika

. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita Jangan lah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.
2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada TUHAN melalui orang tua/wali sigadis.
3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN
4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka.
5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.!
6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri.
7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan
8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda 100%
9. KETIKA TELAH MEMIKI ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda100% dan
cintai anak-anak anda masing-masing 100%.
10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK.
Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri
11.KETIKA EKONOMI MEMBAIK
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita
12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolonganAnda.
13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.
14.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak ..
15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
16.KETIKA ADA PIL.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.
17.KETIKA ADA WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.
18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.
19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS
Gunakanlah formula
7 K

1 Ketaqwaan

2 Kasih sayang

3 Kesetiaan

4 Komunikasi dialogis
5 Keterbukaan

6 Kejujuran
7 Kesabaran
Insya ALLAH…….Amin

Hasil bengong….!!

November 23rd, 2007 by zakhi
  Nih, dari hasil bengong semaleman (plus dulu ikut pelajaran etika, agama,dll) kayaknya bisa dirangkum sumber kesombongan manusia, sebagai berikut saudara-saudara (duh, mulai kena penyakit sombong nih): 
Sombong Karena Harta
 
Ini
yang agak jelas. Orang kaya merasa segalanya bisa dibeli, termasuk
teman dan persahabatan. Orang kaya suka merasa agak jijik main ke
tempat orang miskin karena becek, panas, banyak tikus, sampah
berceceran dimana-mana, dll. Orang kaya suka merasa kalau ada uang
(termasuk credit card juga), maka segalanya lancar jayaa…. Dan karena
lagi jamannya, kebanyakan dari kita (termasuk saya) pengen kaya karena
sebab-sebab diatas. Ada uang abang disayang.
 
Tapi…herannya,
ternyata banyak juga orang kaya yang ngga sombong…beneran..banyak orang
kaya yang bisa bergaul dengan siapa aja, ngga liat-liat asal-usul, bawa
mobil mewah apa ngga…banyak juga orang kaya yang kalo main ke kampung
becek biasa aja (bukan pura-pura berempati). Banyak orang-orang
gedongan yang emang kaya beneran yang lebih rendah hati dari orang kaya
yang levelnya masih serba nanggung…
 
Sombong Karena Berwajah Ganteng atau Cantik (Termasuk didalamnya Berbodi Seksih)
 
Yang
ini juga sering kelihatan dimana-mana. Mentang-mentang keren suka
ngatain temen yang jelek…yang udah tua kayak bapak-bapak/ibu-ibu juga
suka begitu kok….Dalam percintaan remaja banyak nih contoh..misalnya
seorang pemuda berwajah sedang ke bawah menyatakan cinta-nya kepada
pemudi yang paling cakep se kelurahan, sering dari mulut pemudi keluar
kata-kata penolakan disertai penyombongan diri :” apa? cinta ama gue?
ngga salah tuh? ngaca dong!!!”
 
Terus ada juga yang mengatakan, salah satu bentuk kesombongan
kelebihan fisik ini adalah dengan memamerkan anggota badan yang
dianggap seksih…contohnya banyak, kalo jalan ke mall…tuh kan banyak
keliatan…(dalam hal ini saya punya standar ganda: setuju kalo
memamerkan keseksian itu emang kurang baik, tapi dilain sisi saya
termasuk penggemar juga, maafkanlah saya yaa..)
 
Yang jelas nih,
saya paling respek sama orang cakep yang sikapnya biasa aja…malah suka
ngingetin kalo niat ngata-ngatain orang udah melintas di kepala dan
keluar dari bibir…

Sombong Karena Agama atau Kadar Kealiman (HOLIER THAN THOU Syndrome)

 
Nah
ini dia penyakit lama tapi baru terus, yang mungkin sepanjang sejarah
manusia sering jadi bahan pertengkaran. Udah jelas-jelas sombong
dilarang Tuhan dan agama, tapi bahkan banyak para pemuka agama (dari
semua agama!) sama aja suka mempertontonkan kesombongan.
Mulai dari suka rese’ ngomentarin agama lain (kok itu begitu..padahal
di agamaku itu begini,dll) sampai yang paling parah suka menghina
pemeluk agama yang berbeda. Ujung-ujungnya ya kalo ngga berantem ya
perang, bunuh-bunuhan atau bacok-bacokan…kita ini sadar ngga sih apa
sebenarnya yang terjadi? Semua gara-gara kita ngga sadar kalau kita itu
udah jadi SOMBONG!
 
Nah itu kalau antar agama, bahkan dalam satu pemeluk agama aja banyak juga yang mempertontonkan kesombongan.
Merasa lebih dekat dengan Tuhan, merasa lebih alim, merasa satu-satunya
yang pasti masuk surga…jadinya kalo pilih temen suka diseleksi biar
ngga berkurang kadar kesuciannya…ya gitulah…malah ada yang punya niat
untuk ngebunuhin orang-orang lain yang dia anggap sudah terlalu jelek
kadar keimanannya. Orang yang kayak gini biasanya suka bete terus
bawaannya…hahahah…
 
Untungnya, banyak juga muncul orang-orang
alim, tokoh agama yang selain bijak juga membawa kesejukan serta
kerendahhatian…ngga peduli agamanya apa, kepada orang-orang inilah saya
menghormat dan menjadikan guru dalam hidup.
 
Sombong Karena Sukses atau Pintar
 
Orang
sukses dan pintar serta berhasil di karirnya biasanya sekaligus kaya.
Jadi sombongnya bisa bertumpuk-tumpuk…:) Yang kayak gini ngga usah
dikomentarin….hahaha…susah ngalahinnya
 
Tapi ada juga
orang-orang yang pintar dan sukses dalam pendidikan (biasanya lulusan
sekolah-sekolah top dunia) tapi tidak terlalu berhasil di dunia materi
(atau emang ngga niat jadi kaya raya) yang tanpa sadar juga
mempertontonkan kesombongan. Tandanya khas
sekali…mulai dari cara ngomong: kalo bisa ada selipan-selipan istilah
bahasa linggis, londo, latin campur-campur dengan istilah-istilah yang
kalo bisa bikin pusing yang denger atau baca tulisannya…sampai pada
kesukaan untuk meremehkan kemampuan orang lain terutama kalau orang itu
lebih sukses walaupun dengan pendidikan seadanya….
 
Merasa diri paling hebat dan pintar..inilah sumber kesombongan
orang-orang tipe ini….biasanya memandang orang sederajat hanya bila
orang lain mempunyai titel yang (minimal) sama panjangnya…kalo bisa
temenan ama yang punya nama Prof. DR Fulan Msc, Msi, MBA, PhD..lulusan
Amerika, UK, Australia…kalo di Indo khusus lulusan UI, ITB, UGM, ITS,
IPB UNS…pokoknya sesama alumni universitas top deh…cieeeeee. Yang
paling parah adalah…orang kayak gini, udahlah merasa paling hebat tapi
biasanya jago teori doang..
 
Tapi seperti dalam ilmu persilatan,
dimana biasanya orang-orang paling mumpuni ilmunya-lah yang paling
rendah hati tak suka membanggakan kepintaran dan mau membagi ilmu
dengan arif (tanpa menggurui), dalam hidup saya sudah banyak saya temui
orang-orang pintar yang menganut ilmu padi: makin berisi makin
merunduk. Walaupun jumlahnya selalu lebih sedikit dari yang congkak,
tapi selalu jadi inspirasi untuk tetap low profile.
 
Sombong Karena Masih Muda
 
Nah
ini dia! Kalau masih muda kita jarang inget kalau kita juga lagi
congkak-congkaknya…:) Suka kurang ajar ama orang tua, suka ngga inget
Tuhan karena merasa mati masih lama…hahaha..ya kaaan? Kalo masih muda
sombong itu kita pertontonkan habis, kalo dijalan pake motor kalo ngga
ngebut en nyelip sana-sini (kalo bisa rada mepet) rasanya kok gimana
gitu…Ya inilah orang muda, biasanya semakin umur bertambah semakin
bijak juga pola pikirnya (ada juga sih yang ngga sadar-sadar) tapi
itulah untungnya ada masa muda..dimana banyak hal yang akan dimaafkan
oleh sang waktu.
 
Tapi seperti pesan MTV (masih ada ngga pesan
ini?)..kalau bisa hormatilah orang tua (bukan hanya ayah dan ibu aja
lho) tapi semua yang lebih tua..jangan kebangetan kurang ajarnya…karena…Someday we’ll be old too
 
Panjang
juga jadinya ya…ini pun maksudnya sebenarnya bukan menggurui ataupun
menganggap diri saya bukanlah orang yang sombong. Justru ini semacam
perenungan untuk mengingatkan diri sendiri untuk selalu menjauhi sikap
sombong. Ya gimana..saya ini sering tanpa sadar suka ikut-ikutan
sombong padahal ngga kaya, ngga ganteng, ngga pinter, ngga alim dan
udah ngga muda pula!
 
Penyakit utama kesombongan adalah sebuah paradoks; banyak orang menyombong dengan mengatakan “saya tidak sombong” ,,,,

Tipe Wanita Yang Bikin Pria Alergi

Tipe Wanita Yang Bikin Pria Alergi

Anda
belum kunjung mendapat kekasih? Mungkin ada baiknya Anda melakukan
introspeksi, karena ternyata ada beberapa tipe wanita yang membuat pria
‘alergi’ lho. Nah, agar Anda tidak terus-terusan bingung, coba simak
dulu jangan sampai Anda termasuk salah satu dari daftar berikut ini.
1.
Tipe ‘pengkhianat’. Wanita dengan tipe seperti ini pertama-tama akan
mendengarkan maunya pria, selalu memenuhi keinginan pasangan, hingga
menuju perkawinan. "Neraka" dimulai, wanita yang semula amat pengertian
berubah menjadi amat penuntut, serakah dan menjadi mudah marah jika
semua berjalan tak sesuai maunya.
2. Tipe pemburu nafsu. Wanita
tipe ini sekali mengenal pria yang dirasa cocok, tanpa ba bi bu dia
akan memutuskan menikah, sekarang juga. Dia tak peduli siapa dan
bagaimana pria tersebut sepanjang si Mr.P si pria bisa memuaskannya.
3.
Tipe selingkuh. Biasanya wanita jenis ini tak bisa ditinggal jauh-jauh
oleh pasangan, karena hobinya berselingkuh. Malangnya, wanita jenis ini
amat mempesona dan gampang mendapatkan pria jenis apapun yang
diinginkannya. Tak jarang, banyak pria yang dibuatnya patah hati karena
si wanita mendapat ‘mainan’ baru yang lebih oke.
4. Tipe
pengontrol. Wanita ini akan secara langsung masuk dan mempengaruhi
kehidupan pria. Dia akan mengatur bagaimana pasangannya berpakaian,
obrolan apa yang cocok, apa yang harusnya dimakan dan seterusnya. Jika
pria melawan, wanita jenis ini akan menghentikan aktivitas seksual
sebagai protes. Tak cukup sampai di situ menangis, menjerit atau
menggunakan taktik khas wanita agar si pria mengabulkan keinginannya.
5.
Tipe ‘tuan putri’. Wanita jenis ini hidup di alam fantasi dan
menghabiskan hari dengan membaca novel romantis atau menonton film
melodramatis. Setiap malam datang, dia selalu membuka majalah
perkawinan, sembari membayangkan bagaimana perkawinannya kelak.
Bagaimana Pangeran Tampan akan menjemputnya dengan kuda putih. Jenis
wanita ini hanya kenal yang namanya pujian, jangan minta dia mencuci
piring kotor atau menyapu, misalnya. Dia sangat suka diperlakukan bak
seorang puteri, seperti keluarga memperlakukannya.
6. Tipe
jinak-jinak merpati. Wanita tipe ini agak sulit menjalin hubungan
serius. Biasanya dia pernah mengalami kejadian buruk terkait hubungan
di masa lalu, dan enggan memulai hubungan baru di masa kini. Perkenalan
dengan pria saat pandangan pertama mungkin akan menunjukkan minatnya.
Namun begitu si pria ‘maju’, si wanita akan lari pontang-panting. Pria
memang bisa mengencaninya, tetapi statusnya tetap saja ’sebagai teman.’
Wanita ini tak mau menjalin hubungan serius dengan seseorang.
7.
Tipe paranoid. Wanita ini tampak luar biasa di awal jumpa sebab dia
sangat manis, pendengar yang baik dan memperlakukan pria dengan amat
manis. Namun ketidak-amanan dari dalam dirinya perlahan muncul. Sangat
segera dia akan menelpon pria yang diincarnya 10 kali sehari sekadar
bertanya "bagaimana hubungan ini berjalan" atau sekadar basa-basi’
merindukan suara pasangan’. Wanita ini selalu merasa tak puas dengan
dirinya, dari cara berpakaian hingga make up.
8. Tipe
‘penguasa’. Di antara berjenis-jenis wanita, tipe wanita seperti ini
amatlah paling tak disukai. Kenapa? Tak lain karena jenis ini tak bisa
memperlakukan orang secara manusiawi, hanya peduli dengan dirinya
sendiri dan tak peduli apakah tindakan/ucapannya melukai hati orang
lain. Miss Bitch biasanya berpenampilan menarik dengan mengenakan baju
yang bagus. Dia gampang dikenali dengan raut muka yang jarang tersenyum
dan dahi berkerut, karena merasa dialah yang menguasai dunia.
9.
Tipe ego-sentris. Relatif dekat dengan tipe wanita di atas, wanita tipe
ego-sentris juga hanya fokus pada dirinya sendiri. Ia selalu ingin jadi
pusat perhatian secara konstan, tak peduli apa yang diperbuat atau
sedang berada dimana. sangat egois, memanjakan diri berlebihan, dan
merasa sebagai "gadis kecil papa yang cantik". Pria yang bisa
mendampinginya adalah jenis pria yang bisa memperlakukannya seperti si
papa tersayang
10. Tipe ‘emansipasi’. Ciri wanita jenis ini
ingin selalu mensejajarkan diri dengan pria. Bisa melakukan apa saja
yang juga dilakukan para pria. Para pria bisa mengenali wanita jenis
ini dari mantra yang keluar lewat mulut mereka, "Semua pria berpikir
dengan penisnya."
11. Tipe pemarah. Seperti halnya Miss
Feminist, Miss Angry sangat tak menyukai pria. Bagi wanita jenis ini,
tak ada satupun pria yang menyenangkan. Semuanya sampah. Kemarahan
wanita ini bisa meledak ibarat gunung berapi yang memuntahkan lahar.
Pria merasa beruntung jika jauh-jauh dari jenis wanita yang satu ini.
12.
Tipe ‘tak berdaya’. Jenis wanita ini akan menggantungkan seluruh sisa
hidupnya dari pria, dengan alasan biologis karena ‘dia wanita.’ Bagi
wanita ini, seorang pria harus membayar minuman, makan malam,
perjalanan, bunga dan bahkan perhiasan yang diinginkan. Jenis wanita
ini merasa layak jika pria memperlakukannya demikian karena dia
seseorang yang berharga. Malangnya, wanita jenis ini tak bisa dideteksi
dari awal, karena saat pertama jumpa dia adalah gadis yang amat manis,
namun diam-diam rakus.

10 Obat Manjur Bagi Si Broken Heart

November 16th, 2007 by zakhi
Putus cinta memang jadi satu resiko yang selalu ada bagi tiap orang
yang berani bermain cinta. Namun putus cinta bukan menjadi alasan bagi
Anda untuk terus terpuruk dalam kesedihan. Agar Anda terus "survive",
berikut ada beberapa tips untuk mengobati sakit hati Anda.
1.
Yakinkan diri Anda bahwa si mantan bukan orang satu-satunya orang yang
bisa membahagiakan Anda. Masih banyak orang lain yang lebih cocok tanpa
harus menyakiti Anda seperti dia.
2. Beri ‘napas’ untuk diri
sendiri. Hari ini berikan dispensasi untuk menangis jika ingin
menangis, mengunci diri di kamar tanpa menyisir rambut, melakukan hal
yang ingin Anda lakukan. Tapi ingat, batasi maksimal 24 jam saja.
3.
Ucapkan mantera sakti Anda setiap pagi setelah bangun tidur. Kalimat
seperti, "Saya tak butuh pria macam dia" atau "He’s not worth for me to
love", ini adalah terapi diri yang manjur.
4. Melupakan diet
untuk sementara dapat dimaafkan. Memakan coklat lezat favorit Anda,
dapat menjadi semacam vaksin. Setiap gigitan coklat Anda memberikan
phenylethylamine, semacam zat kimia yang keluar saat Anda jatuh cinta.
5.
Get the new fresher look! Pergilah ke salon, mengganti model atau warna
rambut dan membuat penampilan Anda lebih segar. Tak akan ada yang
menyangka Anda sebagai si gadis patah hati.
6. Singkirkan semua
barang yang berkaitan dengannya. Mulai dari foto, surat cinta, shaver
dia yang ketinggalan, sampai dengan teddy bear bertulisan I Love U
pemberiannya.
7. Some exercise will help. Menurut physical
trainer Amerika, Kathy Kaehler, gerakan senam dapat merangsang hormone
yang bisa membuat Anda merasa nyaman. Selaraskan gerakan senam dengan
lagu-lagu yang membangkitkan semangat seperti "Independent woman" yang
dinyanyikan oleh Destiny’s Child atau "I will survive"-nya Gloria
Gaynor.
8. Hang-out dengan teman-teman Anda. Sudah lama tidak
ber-ladies-nite-out? Kini Anda bebas kembali tanpa ada kewajiban lapor
atau dilarang pergi.
9. Kenakan baju bernuansa hijau. Menurut
teori terapi warna, hijau selalu diasosiasikan dengan hati, dengan
memakai pakaian hijau perasaan Anda akan mendapat energi yang
diperlukan.
10. Sounds cliché, but it works! Tanamkan di kepala
Anda, soulmate Anda yang sesungguhnya dan lebih baik dari dia telah
menanti di luar sana.

9 gadis yang tidak dinikahi lelaki

9 gadis yang tidak dinikahi lelaki

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa)
pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul:
"Kepribadian
Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan
Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus" menyimpulkan ada 9 tipe
gadis yang tidak diminati oleh para pemuda:
Pertama: Gadis Pencemburu
Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari
calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu
menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan
tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka
dalam
kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri
mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap
langkah yang dilaluinya.

Kedua: Gadis Egois, sok menjadi ratu
Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa,
menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan
hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih
mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu
kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini
kadang menimbulkan banyak permasalahan. Dengan sikap seperti itu, dia telah
mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan
dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami
benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk
cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan
penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah
kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula
sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya.

Ketiga: Gadis Durhaka
Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang
pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah
(menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan
sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya.
Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu,
dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri
perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama
harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau rumahnya. Biasanya keadaan
yang seperti ini berakhir dengan perceraian.
Keempat: Gadis yang cuek dan masa bodoh
Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak
menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha
memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa
si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian
membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk
meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka
akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian
terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan
perpisahan.
Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap
suami.
Kelima: Gadis yang Kekanak-kanakkan
Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat
dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu,
tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan
keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun
bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat
masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang
ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi
pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh.
Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya,
karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis
untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa.
Keenam: Gadis yang meninggalkan Tugas Rumah Tangga

Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir).
Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi
meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja,
tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan
perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan
mereka tidak membuat mereka durhaka
terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan
suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari
perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan
kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka.
Ketujuh: Gadis yang Lemah

Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya,
apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa
mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan
musyawarah atau menampakkan pendapat apapun.
Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab.
Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah,
dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan
nasihat, atau masukan-masukan dalam berbagai urusannya.
Kedelapan: Gadis yang membuat was was
Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk.
Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri
membesar-besarkanny a serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus
buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena
demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan
atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri
semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal
macam-macam serta selalu khawatir.
Kesembilan: Gadis yang Sok Sempurna
Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan
terlalu berlebih-lebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang
yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu
membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan
kesempurnaan dalam segala hal। Jika pergi salah seorang
teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus
yang mewah dan seterusnya. Sifat seperti ini dimungkinkan akan
membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki
yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan
itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan keridhaan istrinya
Sekarang, carilah untuk dirimu sendiri wahai saudariku, sifat manakah dari
kesembilan sifat tersebut yang kamu miliki? Kemudian bersihkanlah dari
dirimu agar kehidupan rumah tanggamu selamat dan bahagia.
Diambil dari: Majalah Qiblati Edisi 11 TAhun II

HUBUNGAN IDEOLOGIS NU SOEKARNO

Hubungan Ideologis NU Soekarno
30/03/2007
Ketika masih menjadi aktivis pergerakan Bung Karno belum mengenal NU bahkan cenderung meremehkan orang Islam pesantren yang dianggap kolot. Apalagi saat itu ia sangat terpengaruh oleh ide-ide Amir Ali, Kemal Attaturk, Abdel Razik dan sebagainya. Dalam kenyataannya Soekarno bayak bersimpati dengan Islam modernis.
Begitu menjelang kemerdekaan Bung Barno baru mengenal kelompok pesantren ini secara lebih dekat, karena itu menunjukkan simpati yang besar. Di situ Bung Karno melihat NU adalah kelompok yang nasionalis dan kerakyatan berdasarkan ajaran Islam. Ini sanagat cok dengan ideologinya yang nasionalis dan marhaenis.
Sementara terhadap Islam modernis Bung Karno semakin lama semakin mengalami keretakan, terutama setelah kemerdekaan, ketika beberapa elemen kelompok  itu terlibat dalam pemberontakan DI-TII dan kemudian PRRI Permesta. Bung Karno merasa mereka bukan teman seideologi, terbukti bersekutu dengan kekuatan asing merongrong keutuhan republik, tidak sedikit di antara pemimpinnya yang ditahan.
Sementara NU merasa dekat dengan Bung Karno, bukan karena dia berkuasa tetapi ada kesamaan ideologi yang nasionalistis dan populis. Orang sering salah paham dengan prinsip dasar itu sehingga melihat NU oportunis, hanya mengikuti kebijakan Bung Karno. Padahal NU ikut Bung Karno karena mersa ideologi dan cita-citanya sama. Dalam kenyataannya NU tetap Kritis terhadap kebijakannya.
Kiai Waahab misalnya pernah mengatakan dalam pidatonya bahwa, ”Sukarno tanpa NO (NU) akan menjadi Sukar (susah) menjalankan program politiknya. Demikian juga Bung Karno tanpa NO (NU)  akan menjadi bongkar (didongkel orang).”
Ternyata pernyataan itu ada benarnya, ketika tuntutan NU pada Bung Karno untuk segera membubarkan PKI, karena partai itu selalu menimbulkan ketegangan gontok-gontokan dan konflik sosial di mana-mana. Hubungan NU Bung Karno menjadi renggang, maka saat itu Bung Karno bergerak tanpa NO akhirnya Bung Karno dijatuhkan oleh berbagai kekuatan termasuk kekuatan kolonialisme asing. (Mun’im)

Kamis, 29 Oktober 2009

PAUD AL-KHAIRATUL ISLAM MENGIKUTI MANASIK HAJI

PADA TANGGAL 29 OKTOBER 2009 PAUD AL-KHAIRATUL ISLAM PONDOKCINA KECAMATAN BEJI KOTA DEPOK. SEBANYAK 17 MURID DAN 4 ORANG PEMBIMBING TELAH MENGIKUTI MANASIK HAJI DI CILODONG. JUGA TIDAK KETINGGALAN PARA ORANG TUA MENDAMPINGI PUTRA PUTRINYA UNTUK MELIHAT LANGSUNG KEGIATAN TERSEBUT.
BERANGKAT DARI HALAMAN MASJID AL-KHAIRATUL ISLAM JAM 6.30 WIB DAN TIBA DILOKASI JAM 8.00 WIB.DAN BERAKHIRA PADA JAM 11.00WIB

Minggu, 25 Oktober 2009

UCAPAN TERIMA KSIH

ATAS NAMA PANITIA HALAL BIHALAL FORUM KOMUNIKASI SANGGAR TELAGA SUNYI PONDOKCINA  MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH KEPADA ANGOTA DAN UNDANGAN YANG TELAH HADIR ,SERTA PARA DONATUR YANG MEMBERIKAN SUMBANGANNYA DEMI SUKSESNYA ACARA TERSEBUT

PANITIA

MASJID

Etimologi

Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Sebelum itu, masjid juga disebut "Moseak", "muskey" , "moscey" , dan "mos'key". Diduga kata-kata ini mengandung nada yang melecehkan.. Contohnya pada kata mezquita yang diduga berasal dari kata mosquito. Tapi, kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas

Sejarah

Menara-menara, serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga sekarang. Mulai dari Perang Salib sampai Perang Teluk. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid perlahan-lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.

Masjid pertama

Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah, beliau memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Nabawi, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi dibangun di sebuah lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian. Bahkan, di area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang fakir miskin.
Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.

Penyebaran masjid

Masjid kemudian dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab. Mesir menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada tahun 640. Sejak saat itu, Ibukota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara.Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit.Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi menirukan arsitektur bangsa Moor.Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti contoh lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.
Menara Masjid Raya Xi'an di Xi'an, Cina
Masjid pertama di Cina berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi'an. Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18 Masehi, mengikuti arsitektur Cina. Masjid di bagian barat Cina seperti di daerah Xinjiang, mengikuti arsitektur Arab, dimana di masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di timur Cina, seperti di daerah Beijing, mengandung arsitektur Cina.
Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang. Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.
Masjid Raya Paris
Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi, dimana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya, dimana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu masjid.Sampai saat ini, Turki merupakan rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.
Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di Eropa. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di Eropa, seperti Munich, London dan Paris memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak.Masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat adalah di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun akhir 1920an. Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis. Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.

 Perubahan tempat ibadah menjadi masjid

Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, dahulu merupakan gereja Bizantium
Masjid Ayasofya, dahulu merupakan gereja
Menurut sejarawan Muslim, sebuah kota yang ditaklukkan tanpa perlawanan dari penduduknya, maka pasukan Muslim memperbolehkan penduduk untuk tetap mempergunakan gereja dan sinagog mereka. Tapi, ada beberapa gereja dan sinagog yang beralih fungsi menjadi sebuah masjid dengan persetujuan dari tokoh agama setempat. Misal pada perubahan fungsi Masjid Umayyah, dimana khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik mengambil gereja Santo Yohannes pada tahun 705 dari Umat Kristiani. Kesultanan Utsmaniyah juga melakukan alih fungsi terhadap beberapa gereja, biara dan kapel di Istanbul, termasuk gereja terbesar Ayasofya yang dirubah menjadi masjid, setelah kejatuhan kota Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Muhammad al-Fatih. Beberapa masjid lainnya juga didirikan di daerah suci milik Yahudi dan Kristen, seperti di Yerusalem.Penguasa Muslim di India juga membangun masjid hanya untuk memenuhi tugas mereka di bidang agama.
Sebaliknya, masjid juga dialih fungsikan menjadi tempat ibadah yang lain, seperti gereja. Hal ini dilakukan oleh umat Kristiani di Spanyol yang merubah fungsi masjid di selatan Spanyol menjadi katedral, mengikuti keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah di selatan Spanyol.Masjid Agung Kordoba sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah gereja. Beberapa masjid di kawasan Semenanjung Iberia, Eropa Selatan dan India juga dialih fungsikan menjadi gereja atau pura setelah kekuasaan Islam tidak berkuasa lagi.

 Fungsi keagamaan

 Ibadah

Semua muslim yang telah baligh atau dewasa harus menunaikan shalat lima kali sehari. Walaupun beberapa masjid hanya dibuka pada hari Jumat, tapi masjid yang lainnya menjadi tempat shalat sehari-hari. Pada hari Jumat, semua muslim laki-laki yang telah dewasa diharuskan pergi ke masjid untuk menunaikan shalat ke masjid, berdasarkan al-Jum'ah ayat 9:
يا يها الذين امنوا اذا نودي لصلاة من يوم الجمعة فاسعوا الي ذكر الله
yang berarti bahwa orang beriman, ketika mendengarkan seruan untuk menunaikan shalat Jumat agar bersegera ke masjid untuk mengingat Allah.
Umat Muslim sedang melakukan shalat di Masjid Umayyah
Shalat jenazah, biasanya juga diadakan di masjid. Shalat jenazah dilakukan untuk muslim yang telah meninggal, dengan dipimpin seorang imam. Shalat jenazah dilakukan di area sektar masjid.Ketika gerhana matahari muncul, kaum Muslimin juga mengadakan shalat khusuf untuk mengingat kebesaran Allah. Pada dua hari raya atau 'idain,yaitu Idul Fitri dan Idul Adha umat Muslim juga melakukan shalat. Biasanya, beberapa masjid kecil di daerah Eropa atau Amerika akan menyewa sebuah gedung pertemuan untuk menyelenggarakan shalat 'Id. Di Indonesia, Shalat 'Id biasa dilakukan di lapangan terbuka yang bersih dan masjid sekitar.

 Kegiatan bulan Ramadhan

Masjid, pada bulan Ramadhan, mengakomodasi umat Muslim untuk beribadah pada bulan Ramadan. Biasanya, masjid akan sangat ramai di minggu pertama Ramadhan. Pada bulan Ramadhan, masjid-masjid biasanya menyelenggarakan acara pengajian yang amat diminati oleh masyarakat. Tradisi lainnya adalah menyediakan iftar, atau makanan buka puasa. Ada beberapa masjid yang juga menyediakan makanan untuk sahur. Masjid-masjid biasanya mengundang kaum fakir miskin untuk datang menikmati sahur atau iftar di masjid. Hal ini dilakukan sebagai amal shaleh pada bulan Ramadhan.
Pada malam hari setelah shalat Isya digelar, umat Muslim disunahkan untuk melaksanakankan shalat Tarawih berjamaah di masjid. Setelah shalat Tarawih, ada beberapa orang yang akan membacakan Al-Qur'an.Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, masjid-masjid besar akan menyelenggarakan I'tikaf, yaitu sunnah Nabi Muhammad saw. untuk berdiam diri di Masjid ( mengkhususkan hari-hari terakhir ramadhan guna meningkatkan amal ibadah ) dan memperbanyak mengingat Allah swt.

Amal

Rukun ketiga dalam Rukun Islam adalah zakat. Setiap muslim yang mampu wajib menzakati hartanya sebanyak seperlima dari jumlah hartanya. Masjid, sebagai pusat dari komunitas umat Islam, menjadi tempat penyaluran zakat bagi yatim piatu dan fakir miskin. Pada saat Idul Fitri, masjid menjadi tempat penyaluran zakat fitrah dan membentuk panitia amil zakat.
Panitia zakat, biasanya di bentuk secara lokal oleh orang-orang atau para jemaah yang hidup di sekitar lingkungan masjid. Begitupula dalam pengelolaannya. Namun, untuk masjid-masjid besar, seperti di pusat kota, biasanya langsung ditangani oleh pemerintah kota (pemkot) atau pemerintah daerah (pemda).

Fungsi sosia

 Pusat kegiatan masyarakat

Banyak pemimpin Muslim setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, berlomba-lomba untuk membangun masjid. Seperti kota Mekkah dan Madinah yang berdiri di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, kota Karbala juga dibangun di dekat makam Imam Husein. Kota Isfahan, Iran dikenal dengan Masjid Imam-nya yang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Pada akhir abad ke-17, Syah Abbas I dari dinasti Safawi di Iran merubah kota Isfahan menjadi salah satu kota terbagus di dunia dengan membangun Masjid Syah dan Masjid Syaikh Lutfallah di pusat kota. Ini menjadikan kota Isfahan memiliki lapangan pusat kota yang terbesar di dunia. Lapangan ini berfungsi sebagai pasar bahkan tempat olahraga.
Masjid di daerah Amerika Serikat dibangun dengan sangat sering. Masjid biasa digunakan sebagai tempat perkumpulan umat Islam. Biasanya perkembangan jumlah masjid di daerah pinggiran kota, lebih besar dibanding di daerah kota. Masjid dibangun agak jauh dari pusat kota.

 Pendidikan

Madrasah Ulugh Beg, yang termasuk dalam kompleks masjid di Samarkand, Uzbekistan
Fungsi utama masjid yang lainnya adalah sebagai tempat pendidikan. Beberapa masjid, terutama masjid yang didanai oleh pemerintah, biasanya menyediakan tempat belajar baik ilmu keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini memiliki tingkatan dari dasar sampai menengah, walaupun ada beberapa sekolah yang menyediakan tingkat tinggi. Beberapa masjid biasanya menyediakan pendidikan paruh waktu, biasanya setelah subuh, maupun pada sore hari. Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup seluruh pelajaran, mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada masjid. Pelajaran membaca Qur'an dan bahasa Arab sering sekali dijadikan pelajaran di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab, termasuk Indonesia. Kelas-kelas untuk mualaf, atau orang yang baru masuk Islam juga disediakan di masjid-masjid di Eropa dan Amerika Serikat, dimana perkembangan agama Islam melaju dengan sangat pesat.Beberapa masjid juga menyediakan pengajaran tentang hukum Islam secara mendalam. Madrasah, walaupun letaknya agak berpisah dari masjid, tapi tersedia bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu keislaman.

Kegiatan dan pengumpulan dana

Masjid juga menjadi tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana. Masjid juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli alat-alat ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya.
Masjid tanah liat di Djenné, Mali, secara tahunan mengadakan festival untuk merekonstruksi dan membenah ulang masjid.

 Masjid dan politik

Di penghujung abad ke-20, peranan masjid sebagai tempat berpolitik mulai meningkat. Saat ini, partisipasi kepada masyarakat mulai menjadi agenda utama masjid-masjid di daerah Barat. Karena melihat masyarakat sekitar adalah penting, masjid-masjid digunakan sebagai tempat dialog dan diskusi damai antara umat Islam dengan non-Muslim.

 Bantuan

Negara yang dimana jumlah penduduk Muslimnya sangat sedikit, biasanya turut membantu dalam hal-hal masyarakat, seperti misalnya memberikan fasilitas pendaftaran pemilih untuk kepentingan pemilu.Pendaftaran pemilih ini melibatkan masyarakat Islam yang tinggal di sekitar Masjid. Beberapa masjid juga sering berpartisipasi dalam demonstrasi, penandatanganan petisi, dan kegiatan politik lainnya.
Selain itu, peran masjid dalam dunia politik terlihat di bagian lain di dunia.Contohnya, pada kasus pemboman Masjid al-Askari di Irak. pada bulan Februari 2006 Imam-imam dan khatib di Masjid al-Askari menggunakan masjid sebagai tempat untuk menyeru pada kedamaian ditengah kerusuhan di Irak.

Konflik sosial

Masjid terkadang menjadi sasaran kemarahan umat non-Muslim. Kadangkala kasus persengketan terjadi di beberapa daerah dimana umat Islam menjadi minoritas di daerah tersebut.
Sebagai contoh kongkrit adalah kasus di Masjid Babri. Masjid Babri yang terletak di Mumbai, India menjadi masalah sengketa lahan antara masyarakat penganut Hindu dan masyarakat Muslim. Hal ini dikarenakan Masjid Babri berdiri di daerah keramat Mandir. Sebelum sebuah kesepakatan dibuat, masyarakat dan aktivis Hindu berjumlah 75000 massa menghancurkan bangunan Masjid Babri pada 6 Desember 1992.
Selain itu, masjid juga sering menjadi tempat pengejekan dan penyerbuan terhadap umat Muslim setelah terjadinya peristiwa 11 September.Lebih dari itu, Liga Yahudi diketahui berencana mengebom King Fahd Mosque di Culver City, California. Masjid Hassan Bek di Palestina menjadi objek penyerbuan kaum Yahudi Israel kepada Muslim Arab.

 Pengaruh Saudi

Walaupun Arab Saudi telah berperan dalam membangun masjid sejak awal abad ke-20, tetapi pada pertengahan abad ke-20, Arab Saudi menjadi negara yang paling banyak mendukung atau mendonasikan pembangunan masjid di seluruh dunia. Pada awal 1980-an, pemerintah Arab Saudi, dibawah kepemimpinan Khaled dan Fahd mendonasikan biaya untuk pembangunan masjid di beberapa bagian di dunia. Dana sebesar 45 miliar dolar telah dihabiskan untuk membangun masjid di seluruh dunia. Koran Ainul Yaqin di Arab Saudi mencatat bahwa pemerintah Arab Saudi telah membangun setidaknya 1500 masjid dan lebih dari 2000 pusat Islam di seluruh dunia.Di Amerika Serikat dan Italia, masjid dan pusat pendidikan Islam telah berdiri di California dan Roma. Proyek tersebut adalah investasi terbesar bagi pemerintah Arab Saudi.

 Arsitektur

 Bentuk

Bentuk masjid telah diubah di beberapa bagian negara Islam di dunia. Gaya masjid terkenal yang sering dipakai adalah bentuk masjid Abbasi, bentuk T, dan bentuk kubah pusat di Anatolia. Negara-negara yang kaya akan minyak biasanya membangun masjid yang megah dengan biaya yang besar dan pembangunannya dipimpin oleh arsitek non-Muslim yang dibantu oleh arsitek Muslim.
Masjid di Kobe, Jepang
Arab-plan atau hypostyle adalah bentuk-bentuk awal masjid yang sering dipakai dan dipelopori oleh Bani Umayyah. Masjid ini berbentuk persegi ataupun persegi panjang yang dibangun pada sebuah dataran dengan halaman yang tertutup dan tempat ibadah di dalam. Halaman di masjid sering digunakan untuk menampung jamaah pada hari Jumat. Beberapa masjid berbentuk hypostyle ayau masjid yang berukuran besar, biasanya mempunyai atap datar diatasnya, dan digunakan untuk penopang tiang-tiang.Contoh masjid yang menggunakan bentuk hypostyle adalah Masjid Kordoba, di Kordoba, yang dibangun dengan 850 tiang.Beberapa masjid bergaya hypostyle memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi jamaah di masjid. Masjid bergaya arab-plan mulai dibangun pada masa Abbasiyah dan Umayyah, tapi masjid bergaya arab-plan tidak terlalu disenangi.
Kesultanan Utsmaniyah kemudian memperkenalkan bentuk masjid dengan kubah di tengah pada abad ke-15 dan memiliki kubah yang besar, dimana kubah ini melingkupi sebagian besar area shalat. Beberapa kubah kecil juga ditambahkan di area luar tempat ibadah.Gaya ini sangat dipengaruhi oleh bangunan-bangunan dari Bizantium yang menggunakan kubah besar.
Masjid gaya Iwan juga dikenal dengan bagian masjid yang dikubah. Gaya ini diambil dari arsitektur Iran pra-Islam.

 Menara

Masjid Hassan II di Casablanca, mempunyai menara masjid tertinggi di dunia
Bentuk umum dari sebuah masjid adalah keberadaan menara. Menara di masjid biasanya tinggi dan berada di bagian pojok dari kompleks masjid. Menara masjid tertinggi di dunia berada di Masjid Hassan II, Casablanca, Marok
Masjid-masjid pada zaman Nabi Muhammad tidak memiliki menara, dan hal ini mulai diterapkan oleh pengikut ajaran Wahabiyyah, yang melarang pembangunan menara dan menganggap menara tidak penting dalam kompleks masjid. Menara pertama kali dibangun di Basra pada tahun 665 sewaktu pemerintahan khalifah Bani Umayyah, Muawiyah I. Muawiyah mendukung pembangunan menara masjid untuk menyaingi menara-menara lonceng di gereja. Menara bertujuan sebagai tempat muazin mengumandangkan azan.

 Kubah

Masjid dengan kubah yang besar di Pusat Islam Wina
Kubah juga merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid. Seiring waktu, kubah diperluas menjadi sama luas dengan tempat ibadah di bawahnya. Walaupun kebanyakan kubah memakai bentuk setengah bulat, masjid-masjid di daerah India dan Pakistan memakai kubah berbentuk bawang.

Tempat ibadah

Tempat ibadah atau ruang shalat, tidak diberikan meja, atau kursi, sehingga memungkinkan para jamaah untuk mengisi shaf atau barisan-barisan yang ada di dalam ruang shalat. Bagian ruang shalat biasanya diberi kaligrafi dari potongan ayat Al-Qur'an untuk memperlihatkan keindahan agama Islam serta Al-Qur'an. Ruang shalat mengarah ke arah Ka'bah, sebagai kiblat umat Islam.Di masjid juga terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab adalah tempat imam memimpin shalat, sedangkan mimbar adalah tempat khatib menyampaikan khutbah.

 Tempat bersuci

Dalam komplek masjid, di dekat ruang shalat, tersedia ruang untuk menyucikan diri, atau biasa disebut tempat wudhu. Di beberapa masjid kecil, kamar mandi digunakan sebagai tempat untuk berwudhu. Sedangkan di masjid tradisional, tempat wudhu biasanya sedikit terpisah dari bangunan masjid.

Fasilitas lain

Masjid modern sebagai pusat kegiatan umat Islam, juga menyediakan fasilitas seperti klinik, perpustakaan, dan tempat berolahraga.

Aturan dan etika

Masjid sebagai tempat beribadah kaum muslim, merupakan tempat suci. Oleh karena itu, ada peraturan dan etika yang harus dipenuhi ketika berada di masjid.

 Imam

Kepemimpinan shalat dibagi dalam tiga jenis, yakni imam untuk shalat lima waktu, imam shalat Jumat dan imam shalat lainnya (seperti shalat khusuf atau jenazah). Semua ulama Islam berpendapat bahwa jamaah laki-laki hanya dapat dipimpin oleh seorang imam laki-laki. Bila semua jamaah adalah perempuan, maka baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi imam, asalkan perempuan tidak menjadi imam bagi jamaah laki-laki.

 Kebersihan

Masjid merupakan tempat yang suci,maka jamaah yang datang ke masjid harus dalam keadaan yang suci pula. Sebelum masuk masjid, jamaah harus berwudhu di tempat wudhu yang telah disediakan. Selain itu, jamaah tidak boleh masuk ke masjid dengan menggunakan sepatu atau sandal yang tidak bersih. Jamaah sebisa mungkin harus dalam keadaan rapi, bersih dan tidak dalam keadaan junub. Seorang jamaah dianjurkan untuk bersiwak sebelum masuk ke masjid, untuk menghindari bau mulut.

Pakaian

Agama Islam menganjurkan untuk berpakaian rapi, sopan, dan bersih dalam beribadah. Jamaah laki-laki dianjurkan memakai baju yang longgar dan bersih. Jamaah perempuan diharuskan memakai jubah yang longgar atau memakai hijab. Baik jamaah laki-laki maupun perempuan tidak boleh memakai pakaian yang memperlihatkan aurat. Kebanyakan umat Islam memakai baju khas Timur Tengah seperti jubah atau hijab.

 Konsentrasi

Masjid sebagai tempat untuk beribadah tidak boleh diganggu ketenangannya. Pembicaraan dengan suara yang keras disekitar masjid yang dapat mengganggu jamaah di masjid dilarang. Selain itu, orang tidak boleh berjalan di depan jamaah yang sedang sholat. Para jamaah juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang tidak bertulisan maupun berwarna supaya menjaga kekhusyuan shalat.

Pemisahan gender

Masjid Hulhumale di Republik Maladewa
Pemisahan antara lelaki dan perempuan di masjid sangat penting, agar tidak menimbulkan syahwat. Posisi jamaah wanita di masjid adalah di belakang jamaah pria. Nabi Muhammad saw dalam hadisnya: "Tempat ibadah terbaik bagi perempuan adalah di rumah". Bahkan khalifah Umar bin Khattab melarang wanita untuk shalat di masjid. Pada beberapa masjid di Asia Tenggara dan Asia Selatan, jamaah perempuan dipisahkan dengan sebuah hijab atau dibedakan lantainya. Sedangkan di Masjidil Haram, jamaah perempuan dan anak-anak diberi tempat khusus untuk beribadah.

 Non-muslim di masjid

Masjid Schwetzingen di Jerman
Berdasarkan pendapat kebanyakan ulama, penganut selain Islam diperbolehkan untuk masuk ke masjid, selama mereka tidak makan atau tidur didalamnya. Tapi, Mazhab Maliki memiliki pendapat lain yang melarang penganut selain Islam untuk masuk ke masjid dalam keadaan apapun.
Menurut Imam Hambali, penganut agama samawi, seperti Kristen maupun Yahudi masih diperbolehkan untuk masuk ke Masjidil Haram. Tapi, khalifah Bani Umayyah, Umar II melarang non-muslim untuk masuk ke daerah Masjidil Haram dan kemudian berlaku diseluruh penjuru Arab. Masjid-masjid di Maroko yang menganut Mazhab Maliki melarang non-muslim untuk masuk ke masjid.Di Amerika Serikat, non-muslim diperbolehkan untuk masuk, sebagai sarana untuk pembelajaran Islam.
Saat ini, di Saudi Arabia, kota Makkah dan Madinah hanya diperbolehkan untuk kaum Muslim saja. Sedangkan bagi non-muslim, diarahkan ke kota Jeddah.

Minggu, 18 Oktober 2009

TURUT BERDUKA CITA

SELURUH PENGURUS NAHDLATUL ULAMA RANTING PONDOKCINA MENGUCAPKAN TURUT BERDUKACITA ATAS MENINGGALNYA HJ.ROSANIH ISTRI DARI BAPAK MAMUH BIN H.ISMAIL YG WAFAT PADA HARI SENIN TANGGAL 19 OKTOBER 2009 SEMOGA AMAL IBADAHNYA DITERIMA OLEH ALLAH SWT DAN YANG DITINGGALKAN DIBERI KATABAHAN .AMIN

HADIS HADIS NABI

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. membaca firman Allah yang berbunyi:  Dialah yang menurunkan Alkitab (Alquran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Alquran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal. 

Setelah membaca firman tersebut Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari Alquran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka

Hadis riwayat Jundab bin Abdullah Al-Bajali ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Alquran sepanjang hati kalian bersepakat padanya lalu apabila kalian berselisih tentangnya, maka bangkitlah (hentikanlah) 


 Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci oleh Allah ialah yang paling keras permusuhannya


Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka memasuk ke dalam sarang biawak kamu sekalian pun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Beliau menjawab: Lalu siapa lagi selain mereka


Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan


Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat terdapat beberapa hari di mana pada hari-hari itu ilmu akan diangkat, diturunkan kebodohan dan banyak terjadi peristiwa pembunuhan


Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj. Para sahabat bertanya: Apakah haraj itu? Rasulullah saw. menjawab: Yaitu pembunuh


Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mencabutnya begitu saja dari manusia, akan tetapi Allah akan mengambil ilmu dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga ketika Allah tidak meninggalkan seorang ulama pun, manusia akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh yang apabila ditanya mereka akan memberikan fatwa tanpa didasarkan ilmu lalu mereka pun sesat serta menyesatkan












 

RIWAYAT PERJUANAGAN AM'IYYAH NAHDLATUL ULAMA

Riwayat Perjuangan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama'

Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' Lahir

Setelah kaum Wahabi melalui pemberontakan yang mereka lakukan pada tahun 1925 berhasil menguasai seluruh daerah Hejaz, maka mereka mengubah nama negeri Hejaz dengan nama Saudi Arabia. Dengan dukungan sepenuhnya dari raja mereka yang pertama, Ibnu Sa'ud, mereka mengadakan perombakan-perombakan secara radikal terhadap tata cara kehidupan masyarakat. Tata kehidupan keagamaan, mereka sesuaikan dengan tata cara yang dianut oleh golongan Wahabi, yang antara lain adalah ingin melenyapkan semua batu nisan kuburan dan meratakannya dengan tanah.
Keadaan tersebut sangat memprihatinkan bangsa Indonesia yang banyak bermukim di negeri Hejaz, yang menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah,dengan memilih salah satu dari empat madzhab. Mereka sangat terkekang dan tidak mempunyai kebebasan lagi dalam menjalankan ibadah sesuai dengan paham yang mereka anut. Hal ini dianggap oleh bangsa Indonesia sebagai suatu persoalan yang besar.
Persoalan tersebut oleh bangsa Indonesia tidak dianggap sebagai persoalan nasional bangsa Arab saja, melainkan dianggap sebagai persoalan internasional, karena menyangkut kepentingan ummat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu, para tokoh ulama di Jawa Timur menganggap penting untuk membahas persoalan tersebut. Dipelopori oleh alm. KH. Abdul Wahab Hasbullah dan almarhum hadlratus syaikh KH. Hasyim Asy'ari, diadakanlah pertemuan di langgar H. Musa Kertopaten Surabaya. Pada pertemuan tersebut dilahirkan satu organisasi yang diberi nama Comite Hejaz, yang anggotanya terdiri dari para tokoh tua dan para tokoh muda.
Semula Comite Hejaz bermaksud akan mengirimkan utusan ke tanah Hejaz untuk menghadap raja Ibnu Sa'ud. Akan tetapi oleh karena satu dan lain hal pengiriman utusan ditangguhkan, dan sebagai gantinya hanya mengirimkan telegram kepada raja Ibnu Sa'ud.
Pada tanggal 31 Januari 1926 M. atau 16 Rajab 1345 H, hari Kamis, di lawang Agung Ampel Surabaya, diadakan pertemuan yang disponsori oleh Comite Hejaz sebagai realisasi dari gagasan yang timbul pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini, lahirlah organisasi baru yang diberi nama "JAM'IYYAH NAHDLATUL ULAMA" dengan susunan pengurus HB (Hoof Bestuur) sebagai berikut:
Ra'is Akbar:Hadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari
Wakil Ra'is:KH. Said bin Shalih
Katib Awwal:KH. Abdul Wahab Hasbullah
Katib Tsani:Mas H. Alwi Abdul Aziz
A'wan:1. KH. Abdul Halim (Leuwimunding)
2. KH. Ridlwan Surabaya (pencipta lambang NU)
3. KH. Bisri Sansuri, Denanyar, Jombang.
4. KH. Said.
5. KH. Abdullah Ubaid, Surabaya.
6. KH. Nahrawi Thahir, Malang.
7. KH. Amin, Surabaya.
8. KH. Kholil Masyhuri, Soditan, Lasem, Jateng
Musytasyar:1. KH. Asnawi, Kudus
2. KH. Ridlwan, Semarang.
3. KH. Nawawi, Sidogiri, Pasuruan.
4. KH. Doro Muntoho, Bangkalan.
5. KH. Ahmad Ghonaim Al Misri.
6. KH. Hambali, Kudus.

Presiden:H. Hasan Gipo
Penulis:H. Sadik alias Sugeng Yudodiwiryo
Bendahara:H. Burhan
Komisaris:H. Saleh Syamil
H. Ihsan
H. Nawawi
H. Dahlan Abd. Qohar
Mas Mangun
Kehadiran Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' dimaksudkan sebagai suatu organisasi yang dapat mempertahankan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dari segala macam intervensi (serangan) golongan-golongan Islam di luar Ahlus Sunnah Wal Jama'ah di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya; dan bukan hanya sekedar untuk menghadapi golongan Wahabi saja sebagaimana Comite Hejaz. Disamping itu juga dimaksudkan sebaga organisasi yang mampu memberikan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang diberikan oleh Pemerintah Penjajah Belanda kepada ummat Islam di Indonesia.

1926-1929

Setelah Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' lahir pada tanggal 31 Januari 1926 M, maka Comite Hejaz dibubarkan. Sedangkan semua tugas Comite Hejaz yang belum dilaksanakan, dilimpahkan seluruhnya kepada Jam'iyyah NU. Alhamdulillah, meskipun Jam'iyyah NU baru saja lahir, ternyata telah mampu melaksanakan tugas-tugas yang berat; baik tugas yang dilimpahkan oleh Comite Hejaz, maupun tugas yang diharapkan oleh ummat Islam kepadanya. Tugas-tugas tersebut antara lain:
  1. Pada bulan Februari 1926 M. setelah berhasil menyelenggarakan kongres Al Islam di Bandung yang dihadiri oleh tokoh-tokoh organisasi Islam selain NU, seperti: PSII, Muhammadiyah dan lain-lainnya. Diantara keputusan kongres tersebut adalah mengirimkan dua orang utusan, yaitu: H.Umar Said Tjokroaminoto dari PSII dan KH. Mas Mansur dari Muhammadiyah, ke Muktamar Alam Islam yang diselenggarakan oleh raja Ibnu Saud (raja Saudi Arabia) di Makkah. Disamping itu, Jam'iyyah NU juga mengirimkan utusan yang khusus membawa amanat NU, yaitu: KH. Abdul Wahab Hasbullah dan KH. Ahmad Ghonaim Al Misri. Alhamdulillah kedua utusan ini berhasil dengan baik.
    Kedua beliau ini pulang dengan membawa surat dari raja Sa'ud ke Indonesia tertanggal 28 Dzul Hijjah 1347 H./ 13 Juni 1928 M., nomor: 2082, yang isinya antara lain menyatakan bahwa raja Ibnu Sa'ud menjanjikan akan membuat satu ketetapan yang menjamin setiap ummat Islam untuk menjalankan Agama Islam menurut paham yang dianutnya.
  2. Sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, maka sejak lahir, Jam'iyyah NU telah berani memberikan reaksi secara aktif terhadap rencana pemerintah Penjajah Belanda mengenai:
    1. Ordonansi Perkawinan atau Undang-Undang Perkawinan, yang isinya mengkombinasikan hukum-hukum Islam dengan hukum-hukum yang dibawa Belanda dari Eropa.
    2. Pelimpahan pembagian waris ke Pengadilan Negeri (Nationale Raad) dengan menggunakan ketentuan hukum di luar Islam.
    3. Persoalan pajak rodi, yaitu pajak yang dikenakan kepada warga negara Indonesia yang bermukim di luar negeri.
    4. Dan lain-lainnya.
Walhasil, meskipun NU tidak pernah menyatakan sebagai Partai Politik, namun yang ditangani adalah soal-soal politik.

1929-1942

Pada tanggal 5 September 1929 Jam'iyyah NU mengajukan Anggaran Dasar (Statuten) dan Anggaran Rumah Tangga (Huishoudelijk Reglemen) yang telah disusun kepada Pemerintah Hindia Belanda. Dan pada tanggal 6 Februari 1930 mendapat pengesahan dari Pemerintah Hindia Belanda sebagai organisasi resmi dengan nama: "PERKUMPULAN NAHDLATUL ULAMA" untuk jangka waktu 29 tahun terhitung sejak berdiri, yaitu: 31 Januari 1926.
Hoofbestuur (Pengurus Besar) Nahdlatul Ulama' juga berusaha membuat lambang NU dengan jalan meminta kepada para Kyai untuk melakukan istikharah. Dan ternyata Almarhum KH. Ridlwan Abdullah, Bubutan Surabaya berhasil. Dalam mimpi, beliau melihat gambar lambang itu secara lengkap seperti lambang yang sekarang; tanpa mengetahui makna simbol-simbol yang terdapat dalam lambang tersebut satu-persatu.
Setelah berdiri secara resmi, Nahdlatul Ulama' mendapat sambutan dari seluruh masyarakat Indonesia yang sebagian besar berhaluan salah satu dari madzhab empat. Sehingga dalam waktu yang relatif singkat, 4 sampai 5 bulan, sudah terbentuk 35 cabang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang antara lain:
  1. Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' dipimpin oleh para ulama' yang menjadi guru dari para kyai yang tersebar di seluruh Nusantara, khususnya Hadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari.
  2. Kesadaran ummat Islam Indonesia akan keperluan organisasi Islam sebagai tempat menyalurkan aspirasi dan sebagai kekuatan sosial yang tangguh dalam menghadapi tantangan dari luar.
Sebagai organisasi sosial yang harus menangani semua kepentingan masyarakat, Nahdlatul Ulama' memandang sangat perlu untuk membentuk kader-kader yang terdiri dari generasi muda yang sanggup melaksanakan keputusan-keputusan yang telah diambil oleh NU. Untuk itu, pada tanggal 12 Februari 1938, atas prakarsa KH. Abdul Wahid Hasyim selaku konsul Jawa Timur, diselenggarakan konferensi Daerah Jawa Timur yang menelorkan keputusan untuk menyelenggarakan pendidikan formal, yaitu mendirikan madrasah-madrasah, disamping sistem pendidikan pondok pesantren. Madrasah-madrasah yang didirikan itu terdiri dari dua macam, yaitu:
  • Madrasah Umum, yang terdiri dari:
    • Madrasah Awwaliyah, dengan masa belajar 2 tahun.
    • Madrasah Ibtidaiyyah, dengan masa belajar 3 tahun.
    • Madrasah Tsanawiyyah, dengan masa belajar 3 tahun.
    • Madrasah Mu'allimin Wustha, dengan masa belajar 2 tahun.
    • Madrasah Mu'allimin 'Ulya, dengan masa belajar 3 tahun.
  • Madrasah Kejuruan (Ikhtishashiyyah), yang terdiri dari:
    • Madrasah Qudlat (Hukum).
    • Madrasah Tijarah (Dagang).
    • Madrasah Nijarah (Pertukangan).
    • Madrasah Zira'ah (Pertanian).
    • Madrasah Fuqara' (untuk orang-orang fakir).
    • Madrasah Khusus.

Kelahiran Al Majlis Al Islamiy Al A'la (MIAI)

Pada masa penjajahan Belanda, ummat Islam Indonesia selalu mendapat tekanan-tekanan dari pemerintah penjajah Belanda, disamping penghinaan-penghinaan yang dilakukan oleh golongan di luar Islam kepada agama Islam, Al Qur'an dan Nabi Besar Muhammad saw.. Untuk menghadapi hal tersebut, maka Nahdlatul Ulama' memandang perlu untuk mempersatukan seluruh potensi ummat Islam di Indonesia.
Pada tahun 1937 Nahdlatul Ulama' telah memelopori persatuan ummat Islam di seluruh Indonesia dengan membidani kelahiran dari Al Majlis al Islamiy al A'la Indonesia (MIAI), dengan susunan dewan sebagai berikut:
Ketua Dewan:KH. Abdul Wahid Hasyim, dari NU
Wakil Ketua Dewan:W. Wondoamiseno, dari PSII
Sekretaris (ketua):H. Fakih Usman, dari Muhammadiyah
Penulis:S.A. Bahresy, dari PAI
Bendahara:1. S. Umar Hubeis, dari Al Irsyad
2. K.H. Mas Mansur, dari Muhammadiyah
3. Dr. Sukiman, dari PII
Adapun tujuan perjuangan yang akan dicapai oleh MIAI antara lain sebagai berikut:
  • Menggabungkan segala perhimpunan ummat Islam Indonesia untuk bekerja bersama-sama.
  • Berusaha mengadakan perdamaian apabila timbul pertikaian di antara golongan ummat Islam Indonesia, baik yang telah tergabung dalam MIAI maupun belum.
  • Merapatkan hubungan antara ummat Islam Indonesia dengan ummat Islam di luar negeri.
  • Berdaya upaya untuk keselamatan agama Islam dan ummatnya.
  • Membangun Konggres Muslimin Indonesia (KMI) sesuai dengan pasal 1 Anggaran Dasar MIAI.

1942-1952

Kelahiran Majlis Syura Muslimin Indonesia (MASYUMI)

Pada masa penjajahan Jepang, MIAI masih diberi hak hidup oleh Pemerintah Penjajah Jepang. Malah suara MIAI tetap diijinkan untuk terbit selama isinya mengenai hal-hal berikut:
  • Menyadarkan rakyat atas keimanan yang sebenar-benarnya dan berusaha dengan sekuat tenaga bagi kemakmuran bersama.
  • Penerangan-penerangan dan tafsir Al Qur'an.
  • Khutbah-khutbah dan pidato-pidato keagamaan yang penting dari para ulama' atau kyai yang terkenal.
  • Memberi keterangan kepada rakyat, bagaimana daya upaya Dai Nippon yang sesungguhnya untuk membangunkan Asia Timur Raya.
  • Memperkenalkan kebudayaan Dai Nippon dengan jalan berangsur-angsur.
Akan tetapi setelah Letnan Jendral Okazaki selaku Gunseikan pada tanggal 7 Desember 1942 berpidato di hadapan para ulama' dari seluruh Indonesia yang dipanggil ke istana Gambir Jakarta, yang isinya antara lain: Akan memberikan kedudukan yang baik kepada pemuda-pemuda yang telah dididik secara agama, tanpa membeda-bedakan dengan golongan lain asal saja memiliki kecakapan yang cukup dengan jabatan yang akan dipegangnya, maka sekali lagi Nahdlatul Ulama' tampil ke depan untuk memelopori kalahiran dari Majlis Syura Muslimin Indonesia (MASYUMI) sebagai organisasi yang dianggap mampu membereskan segala macam persoalan kemasyarakatan; baik yang bersifat sosial maupun yang bersifat politik, agar keinginan untuk menuju Indonesia Merdeka, bebas dari segala macam penjajahan segera dapat dilaksanakan. Dan setelah Masyumi lahir, maka MIAI pun dibubarkan.

Pembentukan laskar rakyat

Pemerintah Penjajah Jepang memang mempunyai taktik yang lain dengan Penjajah Belanda terhadap para ulama' di Indonesia. Dari informasi yang diberikan oleh para senior yang dikirim oleh pemerintah Jepang ke Indonesia jauh sebelum masuk ke Indonesia (mereka menyamar sebagai pedagang kelontong dan lain sebagainya yang keluar masuk kampung), penjajah Jepang telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam serta menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, semuanya ta'at, patuh dan tunduk kepada komando yang diberikan oleh para ulama'.
Oleh karena itu, penjajah Jepang ingin merangkul para ulama' untuk memukul bangsa Indonesia sendiri. Itulah sebabnya, maka dengan berbagai macam dalih dan alasan, penjajah Jepang meminta kepada para ulama' agar memerintahkan kepada para pemuda untuk memasuki dinas militer, seperti Peta, Heiho dan lain sebagainya.
Sedang Nahdlatul Ulama' sendiri mempunyai maksud lain, yaitu bahwa untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan, mutlak diperlukan pemuda-pemuda yang terampil mempergunakan senjata dan berperang. Untuk itu Nahdlatul Ulama' berusaha memasukkan pemuda-pemuda Ansor dalam dinas Peta dan Hisbullah. Sedangkan untuk kalangan kaum tua, Nahdlatul Ulama' tidak melupakan untuk membentuk Barisan Sabilillah dengan KH. Masykur sebagai panglimanya; meskipun sebenarnya selama penjajahan Jepang NU telah dibubarkan. Jadi peran aktif NU selama penjajahan Jepang adalah menggunakan wadah MIAI dan kemudian MASYUMI.

Masyumi menjelma sebagai Partai Politik

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Nahdlatul Ulama' yang dibubarkan oleh penjajah Jepang bangkit kembali dan mengajak kepada seluruh ummat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan tanah air yang baru saja merdeka dari serangan kaum penjajah yang ingin merebut kembali dan merampas kemerdekaan Indonesia.
Rais Akbar dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama', Hadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari, mengeluarkana fatwa bahwa mempertahankan dan membela kemerdekaan Indonesia adalah wajib hukumnya.
Seruan dan ajakan NU serta fatwa dari Rais Akbar ini mendapat tanggapan yang positif dari ummat Islam; dan bahkan berhasil menyentuh hati nurani arek-arek Surabaya, sehingga mereka tidak mau ketinggalan untuk memberikan andil yang tidak kecil artinya dalam peristiwa 10 November '45
Pengurus Besar NU hampir sebulan lamanya mencari jalan keluar untuk menanggulangi bahaya yang mengancam dari fihak penjajah yang akan menyengkeramkan kembali kuku-kuku penjajahannya di Indonesia.
Kelambanan NU dalam hal tersebut disebabkan karena pada masa penjajahan Jepang NU hanya membatasi diri dalam pekerjaan-pekerjaan yang bersifat agamis,sedang hal-hal yang menyangkut perjuangan kemerdekaan atau berkaitan dengan urusan pemerintahan selalu disalurkan dengan nama Masyumi.
Atas prakarsa Masyumi, di bawah pimpinan KH. Abdul Wahid Hasyim, maka Masyumi yang pada masa penjajahan Jepang merupakan federasi dari organisasi-organisasi Islam, mengadakan konggresnya di Yogyakarta pada tanggal 7 November 1945. Pada konggres tersebut telah disetujui dengan suara bulat untuk meningkatkan Masyumi dari Badan Federasi menjadi satu-satunya Partai Politik Islam di Indonesia dengan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' sebagai tulang punggungnya. Adapun susunan Dewan Pimpinan Partai Masyumi secara lengkap adalah sebagai berikut:
Majlis Syura (Dewan Partai)
Ketua Umum:Hadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari
Ketua Muda I:Ki Bagus Hadikusuma
Ketua Muda II:KH. Abdul Wahid Hasyim
Ketua Muda III:Mr. Kasman Singodimejo
Anggota:1. RHM. Adnan.
2. H. Agus Salim.
3. KH. Abdul Wahab Hasbullah.
4. KH. Abdul Halim.
5. KH. Sanusi.
6. Syekh Jamil Jambek
Pengurus Besar
Ketua:Dr. Sukirman
Ketua Muda I:Abi Kusno Tjokrosuyono
Ketua Muda II:Wali Al Fatah
Sekretaris I:Harsono Tjokreoaminoto
Sekretaris II:Prawoto Mangkusasmito
Bendahara:Mr. R.A. Kasmat

Nahdlatul Ulama Memisahkan Diri Dari Masyumi

Perpecahan yang terjadi dalam tubuh Partai Masyumi benar-benar di luar keinginan Nahdlatul Ulama'. Sebab Nahdlatul Ulama' selalu menyadari betapa pentingnya arti persatuan ummat Islam untuk mencapai cita-citanya. Itulah yang mendorong Nahdlatul Ulama' yang dimotori oleh KH.Abdul Wahid Hasyim untuk mendirikan MIAI, MASYUMI, dan akhirnya mengorbitkannya menjadi Partai Politik. Bahkan Nahdlatul Ulama' adalah modal pokok bagi existensi Masyumi, telah dibuktikan oleh Nahdlatul Ulama' pada konggresnya di Purwokerto yang memerintahkan semua warga NU untuk beramai-ramai menjadi anggauta Masyumi. Bahkan pemuda-pemuda Islam yang tergabung dalam Ansor Nahdlatul Ulama' juga diperintahkan untuk terjun secara aktif dalam GPII (Gabungan Pemuda Islam Indonesia).
Akan tetapi apa yang hendak dikata, beberapa oknum dalam Partai Masyumi berusaha dengan sekuat tenaga untuk menendang NU keluar dari Masyumi. Mereka beranggapan bahwa Majlis Syura yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam Masyumi sangat menyulitkan gerak langkah mereka dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang bersifat politis. Apalagi segala sesuatu persoalan harus diketahui / disetujui oleh Majlis Syura, mereka rasakan sangat menghambat kecepatan untuk bertindak. Dan mereka tidak mempunyai kebebasan untuk menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik. Akhirnya ketegangan hubungan antara ulama'/kyai dengan golongan intelek yang dianggap sebagai para petualang yang berkedok agama semakin parah. Karena keadaan semacam itu, maka para pemimpin PSII sudah tidak dapat menahan diri lagi. Mereka mengundurkan diri dari Masyumi dan aktif kembali pada organisasinya; sampai kemudian PSII menjadi partai.
Pengunduran diri PSII tersebut oleh pemimpin-pemimpin Masyumi masih dianggap biasa saja. Bahkan pada muktamar Partai Masyumi ke-IV di Yogyakarta yang berlangsung pada tanggal 15 - 19 Desember 1949, telah diputuskan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Majlis Syura yang semula menjadi dewan yang tertinggi diubah menjadi Penasihat yang tidak mempunyai hak veto; dan nasihatnya sendiri tidak harus dilaksanakan.
Sikap Masyumi yang telah merendahkan derajat para ulama' tersebut dapat ditolelir oleh warga Nahdlatul Ulama'. Namun PBNU masih berusaha keras untuk memperhatikan persatuan ummat Islam. Nahdlatul Ulama' meminta kepada pimpinan-pimpinan Masyumi agar organisasi ini dikembalikan menjadi Federasi Organisasi-Organisasi Islam, sehingga tidak menyampuri urusan rumah tangga dari masing-masing organisasi yang bergabung di dalamnya. Namun permintaan ini tidak digubris, sehingga memaksa Nahdlatul Ulama' untuk mengambil keputusan pada muktamar NU di Palembang, tanggal: 28 April s/d 1 Mei 1952 untuk keluar dari Masyumi, berdiri sendiri dan menjadi Partai.

Nahdlatul Ulama' membentuk Liga Muslimin

Setelah Nahdlatul Ulama' keluar dari Masyumi, Jam'iyyah NU yang sudah menjadi Partai Politik ternyata masih gandrung pada persatuan ummat Islam Indonesia. Untuk itu Nahdlatul Ulama' mengadakan kontak dengan PSII dan PERTI membentuk sebuah badan yang berbentuk federasi dengan tujuan untuk membentuk masyarakat Islamiyah yang sesuai dengan hukum-hukum Allah dan sunnah Rasulullah saw. Gagasan NU ini mendapat tanggapan yang positif dari PSII dan PERTI, sehingga pada tanggal 30 Agustus 1952 diakan pertemuan yang mengambil tempat di gedung Parlemen RI di Jakarta, lahirlah Liga Muslimin Indonesia yang anggautanya terdiri dari Nahdlatul Ulama', PSII, PERTI dan Darud Dakwah Wal Irsyad.

Dekade 1965

Selama Nahdlatul Ulama' menjadi Partai Islam, dalam gerak langkah nya mengalami pasang naik dan juga ada surutnya. Saat kabut hitam melingkupi awan putih wilayah nusantara pada tanggal 30 September 1965, kepeloporan Nahdlatul Ulama' muncul dan mampu mengimbangi kekuatan anti Tuhan yang menamakan dirinya PKI (Partai Komunis Indonesia). Sikap Nahdlatul Ulama' pada saat itu betul-betul sempat membuat kejutan pada organisasi-organisasi selain NU.
Keberhasilan Nahdlatul Ulama' dalam menumbangkan PKI dapat diakui oleh semua fihak. Dan hal ini menambah kepercayaan Pemerintah terhadap Nahdlatul Ulama'. Nahdlatul Ulama' sebagai Partai Politik sudah membuat kagum dan dikenal serta disegani oleh setiap orang di kawasan Indonesia, bahkan oleh dunia internasional. Apalagi mampu menumbangkan dan menumpas pemberontakan Partai Komunis yang belum pernah dapat ditumpas oleh negara yang manapun di seluruh dunia. Sehingga dengan demikian, Nahdlatul Ulama' dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan yang sangat komplek dengan berbagai tetek-bengeknya. Namun Nahdlatul Ulama' sendiri dalam hal rencana perjuangannya yang terperinci, mengalami pembauran kepentingan partai dengan kepentingan pribadi dari para pimpinannya. Oleh sebab itu, pada sekitar tahun 1967, Nahdlatul Ulama' yang sudah berada di puncak mulai menurun. Hal ini disebabkan antara lain oleh pergeseran tata-nilai, munculnya tokoh-tokoh baru, ketiadaan generasi penerus dan lain sebagainya.
Pergeseran tata-nilai ini terjadi di saat Nahdlatul Ulama' menghadapi Pemilihan Umum tahun 1955. Nahdlatul Ulama' harus mempunyai anggauta secara realita, terdaftar dan bertanda anggauta secara pasti. Demi pengumpulan suara, maka apa-apa yang menjadi tujuan Nahdlatul Ulama', kini dijadikan nomor dua. Partai Nahdlatul Ulama' membutuhkan anggauta sebanyak-banyaknya, sekalipun mereka bukan penganut aliran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Akibat dari pergeseran nilai inilah yang membuat kabur antara tujuan, alat dan sarana. Sebagai Partai Politik yang militan, Nahdaltul Ulama' harus berusaha agar dapat merebut kursi Dewan Perwakilan Rakyat sebanyak mungkin; demikian pula halnya jabatan-jabatan sebagai menteri. Hal itu dimaksudkan sebagai alat untuk dapat melaksanakan program dalam mencapai tujuan partai. Akan tetapi karena pengaruh lingkungan dan juga karena pergeseran nilai, maka jabatan-jabatan yang semula dimaksudkan sebagai alat yang harus dicapai dan dimiliki, kemudian berubah menjadi tujuan. Dan hal ini sangat berpengaruh bagi kemajuan dan kemunduran partai dalam mencapai tujuan.
Pada sekitar tahun 1967/1968, Nahdlatul Ulama' mencapai puncak keberhasilan. Akan tetapi sayang sekali, justeru pada saat itu ciri khas Nahdlatul Ulama telah menjadi kabur. Pondok Pesantren yang semula menjadi benteng terakhir Nahdlatul Ulama' sudah mulai terkena erosi, sebagai akibat perhatian Nahdlatul Ulama' yang terlalu dicurahkan dalam masalah-masalah politik.

Penyederhanaan Partai-Partai

Pada pemilu tahun 1971, Nahdlatul Ulama' keluar sebagai pemenang nomor dua. Hal tersebut membawa anggapan baru bagi masyarakat umum bahwa sebenarnya kepengurusan Nahdlatul Ulama' adalah sebagai hal yang luar biasa; sementara di pihak lain terdapat dua partai yang tidak mendapatkan kursi sama sekali, yaitu Partai MURBA dan IPKI, yang berarti aspirasi politiknya terwakili oleh kelompok lain. Dari sinilah timbul gagasan untuk menyederhanakan partai-partai politik.
Kehendak menyederhanakan partai-partai politik tersebut, datangnya memang bukan dari Nahdlatul Ulama'. Akan tetapi Nahdlatul Ulama' menyambut dengan gembira. Dan dalam penyederhanaan tersebut Nahdlatul Ulama' tidak membentuk federasi, akan tetapi melakukan fusi. Namun demikian, ganjalan pun terjadi, karena memang masing-masing pihak yang berfusi mempunyai tata-nilai sendiri-sendiri.
Bagaimanakah kenyataannya?
Kehidupan politik yang ditentukan oleh golongan elit telah menyeret para pemimpin dan tokoh-tokoh Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' ke dalam kehidupan elit. Padahal kehidupan elit semacam ini tidak terdapat dalam tubuh Nahdlatul Ulama'. Sehingga kehidupan elit ini sebagai barang baru yang berkembang biak dan hidup subur di kalangan Nahdlatul Ulama'. Maka timbullah pola pemikiran baru yang mengarah kepada kehidupan individualis, agar tidak tergeser dari rel yang menuju kepada kehidupan elit. Dari fusi inilah rupa-rupanya yang membuat parah kondisi yang asli dari Jam'iyyah Nahdlatul Ulama' sejak mula pertama didirikan sebagai jam'iyyah.

Nahdlatul Ulama' Kembali Kepada Khittah An Nahdliyah

Selama Nahdlatul Ulama' berfusi dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tata-nilai semakin berjurang lebar; sementara dalam tubuh Nahdlatul Ulama' sendiri terdapat banyak ketimpangan dan kesimpang-siuran. Dalam kurun waktu yang lama, secara tidak disadari, Nahdlatul Ulama' telah menjadi kurang peka dalam menanggapi dan mengantisipasi perkembangan keadaan, khususnya yang menyangkuat kepentingan ummat dan bangsa. Salah satu sebabnya adalah ketelibatan Nahdlatul Ulama' secara berlebihan dalam kegiatan politik praktis; yang pada gilirannya telah menjadikan Nahdlatul Ulama' tidak lagi berjalan sesuai dengan maksud kelahirannya, sebagai jam'iyyah yang ingin berkhidmat secara nyata kepada agama, bangsa dan negara. Bahkan hal tersebut telah mengaburkan hakekat Nahdlatul Ulama' sebagai gerakan yang dilakukan oleh para ulama'. Tidak hanya sekedar itu saja yang sangat menyulitkan Nahdlatul Ulama' dalam kancah politik selama berfusi dalam PPP; akan tetapi silang pendapat di kalangan NU sendiri semakin tajam, sehingga sempat bermunculan berbagai hepothesa tentang bagaimana dan siapa sebenarnya Nahdlatul Ulama'.
Dari kejadian demi kejadian dan bertolak dari keadaan tersebut, maka sangat dirasakan agar Nahdlatul Ulama' secepatnya mengembalikan citranya yang sesuai dengan khittah Nahdlatul Ulama' tahun 1926. Hal ini berarti bahwa Nahdlatul Ulama' harus melepaskan diri dari kegiatan politik praktis secara formal, seperti yang telah diputuskan dalam Musyawarah Alim Ulama' Nahdlatul Ulama' (Munas NU) di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur tahun 1982.
Disusun oleh:
Drs. KH. Achmad Masduqi

Lencana Facebook

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
MUHAMAD HAMIM PUTRA ASLI PONDOKCINA KOTA DEPOK DILAHIRKAN PADA TAGGAL 10-AGUSTUS 1961 ANAK KE 7 DARI SEPULUH BERSAUDARA DARI PASANGAN HAMIM (ALMARHUM )DENGAN HJ.NAWIYAH BINTI H.MAWIH. BERISTRIKAN RITA TATIANA PUTRI ASLI PONDOKCINA KOTA DEPOK ANAK KE 7 DARI H.IBRAHIM ( ALMARHUM )DENGAN HJ.NASIAH .DIKARUNIA 2 PUTRA JAYA MUHRIATNA YANG SEDANG MENYELESAIKAN KULIAHNYA DI UNIVERSITAS GUNADARMA DAN TAUFIK HIDAYAT KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA